Diare muncul bila kemampuan kontraksi pencernaan bayi berkurang,
kotoran bayi akan lebih encer dari biasanya. Bila bayi buang air besar lebih
dari 6-8 kali dalam satu hari, maka dapat disimpulkan bahwa bayi mengalami
diare. Kadang sulit untuk membedakan apakah bayi menderita diare ringan atau
tidak, karena kotoran bayi biasanya lunak dan sedikit encer. Bila frekuensi
buang air besar bayi bertambah dan disertai dengan penambahan tingkat keenceran
pada kotorannya, maka bayi mungkin menderita diare.
Apakah Penyebab Diare?
Diare kadang muncul apabila bagian dalam usus terluka, nutrisi
tidak dapat terserap secara maksimal dan kotoran menjadi lebih encer.
Diare pada bayi dan balita biasanya terjadi karena virus – rotavirus adalah
salah satu diantaranya.
Kerusakan usus yang menyebabkan terjadinya diare juga dapat terjadi karena
adanya bakteri, infeksi parasit, atau keracunan makanan. Makanan, alergi susu,
dan efek samping obat – semacam antibiotik – juga dapat menyebabkan diare
Apakah Diare Berbahaya?
Diare dapat menjadi hal yang berbahaya karena pada saat bayi
mengalami diare, dia akan kehilangan banyak cairan dan menyebabkan dehidrasi.
Apakah
dehidrasi itu ? Tubuh membutuhkan air & elektrolit dalam jumlah
tepat untuk membantu fungsi-fungsi vital tubuh dengan benar. Diare dapat
menyebabkan hilangnya cairan & elektrolit penting dari tubuh. Ketika cairan
yg hilang melalui tinja, tidak digantikan, maka diare dapat menyebabkan
dehidrasi (rendahnya cairan dalam tubuh lebih rendah dari kadar normal).
Dehidrasi dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan nyawa seseorang,
khususnya bayi, anak kecil dan mereka yg lanjut usia.
Mencegah
Dehidrasi Diare merupakan masalah umum yang biasanya akan pulih dengan
sendirinya. Menjaga agar tidak dehidrasi adalah satu-satunya hal yang sangat
diperlukan. • Perbanyaklah minum untuk menggantikan cairan dalam tubuh yg
hilang. Terutama cairan rehidrasi oral (minuman pengganti cairan &
elektrolit) yang tersedia di toko obat. Cairan ini sangat direkomendasikan bagi
bayi & anak-anak. • Hindari minuman yg mengandung kafein, seperti kopi, teh
dan beberapa minuman soft drink, dan alkohol. • Obat-obatan anti-diare biasanya
TIDAK DIPERLUKAN dan jika dikonsumsi harus dalam pengawasan dokter. Obat-obatan
tsb dapat berbahaya, terutama jika oleh anak-anak dan orang yg lanjut usia.
Apakah Gejala-Gejala terjadinya Dehidrasi?
Bila salah satu gejala dibawah ini dialami oleh bayi anda, maka
anda sebaiknya berkonsultasi dengan ahli kesehatan anda:
Gejala dehidrasi ringan – sedang:
1.
Aktivitas bermain berkurang
2.
Frekuensi buang air kecil berkurang (kurang dari 6 kali
dalam sehari)
3.
Mulut kering
4.
Air mata sedikit saat menangis
5.
Pada balita atau anak-anak, ada noda hitam lunak di kepala
Gejala dehidrasi berat:
1.
Gelisah
2.
Tidur berlebihan
3.
Mata kehitaman
4.
Badan bayi dingin
5.
Kulit berkerut
6.
Tidak buang air kecil selama beberapa jam
Hubungi dokter jika diare dibarengi / muncul :
• Tanda-tanda
dehidrasi berat
• Ada darah di tinja atau tinja berwarna hitam
• Muntah
terus-menerus tapi tidak ada cairan yg masuk melalui mulut
• Rasa sakit hebat
di daerah sekitar perut
• Demam tinggi terus-menerus
• Tidak ada kemajuan lebih
dari 24 jam atau diare makin parah lebih dari 2 atau 4 hari Hubungi dokter jika
anda mencurigai anda atau orang lain mengalami dehidrasi berat. Dehidrasi berat
terkadang perlu penanganan dengan cairan intravenous (cairan yang dimasukkan
langsung melalui pembuluh darah). Jangan bergantung hanya pada cairan melalui
mulut untuk penanganan dehidrasi berat.
Apakah Diare dapat diobati?
Diare yang disebabkan karena virus tidak dapat diobati.
Antibiotik hanya berfungsi untuk beberapa jenis bakteri atau infeksi parasit.
Berkonsultasilah dengan ahli kesehatan atau dokter anda sebelum memberikan
obat.
Obat anti diare tidak dianjurkan bagi anak-anak yang berusia kurang dari dua
tahun. Obat anti diare tersebut sebaiknya diberikan kepada anak-anak setelah
berkonsultasi dengan dokter – meskipun bagi anak yang berusia lebih dari dua
tahun
Apakah Bayi Masih perlu mengkonsumsi Makanan Padat Selama Diare?
Berikanlah bayi anda makanan seperti biasanya, kecuali bila ahli
kesehatan atau dokter anda menyarankan hal yang sebaliknya.
Hindarilah pemberian soft-drink, jus buah berkonsentrat, dan jenis minuman lain
yang mengandung banyak gula, karena hal ini justru akan memperparah diare. Susu
rebus, yang mengandung garam dan mineral juga sebaiknya dihindari.
Makanan yang sebaiknya diberikan adalah: miju, daging atau ikan, telur, sayur
matang, pisang, dan sereal rebus.
Anak-anak dapat menerima makanan dengan porsi sedikit tetapi teratur
dibandingkan dengan makanan yang sekali makan dengan porsi besar.
Apa yang sebaiknya diminum oleh bayi selama
diare?
Anda sebaiknya berkonsultasi dengan ahli kesehatan anda. Bila
anda menyusui, ahli kesehatan anda akan menyarankan untuk tetap menyusui
seperti biasa.
Bila anda memberikan susu formula, ahli kesehatan akan menyarankan penggantian
susu formula untuk sementara waktu. Diare menghancurkan enzim yang dibutuhkan
untuk mencerna laktosa dalam susu formula.Formula kacang kedelai atau susu
formula yang bebas laktosa sebaiknya diberikan kepada bayi agar mereka lebih
mudah mencerna.
Ahli kesehatan anda mungkin juga akan menyarankan pemberian oral rehydration
solution (ORS) atau disebut juga oral electrolyte solution. ORS membantu
menggantikan air, garam, dan potassium yang hilang selama diare
Berapa Lamakah diare berlangsung?
Diare biasanya terjadi selama 3-7 hari. Banyaknya kotoran yang
encer sebaiknya diperhatikan untuk mencegah bayi mengalami dehidrasi karena
kehilangan cairan.
Bagaimana mencegah terjadinya Diare?
Mencuci tangan setelah dari toilet atau setelah mengganti popok
dan juga sebelum menyiapkan makanan. Tidak mengkonsumsi susu yang tidak
dipasteriusasi atau makanan yang mungkin mengandung bakteri. Jangan
memberikan minuman atau jus manis terlalu banyak.
informasi yang bermanfaat, terimakasih banyak..
BalasHapus