Para ibu harus sangat hati-hati dalam memilih botol susu untuk anaknya,
karena ada beberapa botol susu bayi mengandung zat kimia yang sangat
berbahaya dan bisa menimbulkan masalah kesehatan nantinya.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa digunakan dalam memilih botol susu bayi yang aman dan tepat:
Pilihlah
ujung botol susu yang pas ukurannya dengan mulut bayi dan tahap
perkembangannya. Untuk bayi yang baru lahir tidak perlu menggunakan
ujung botol yang orthodontis sampai dengan bayi tersebut memiliki gigi.
Bacalah
dan ikuti petunjuk range usia yang tercantum dalam botol, jangan
memberikan bayi botol susu yang tidak sesuai dengan usianya.
Botol
plastik memerlukan perawatan dalam mencuci dan menjaga kebersihannya,
sterilkan selalu botol sebelum digunakan bisa dengan menggunakan alat
steril khusus atau mengocoknya dengan air panas untuk membunuh bakteri.
Orang
tua harus lebih jeli dalam membaca label dan memastikan bahwa produk
tersebut tidak mengandung bahan kimia berbahaya, atau cari botol yang
ada tanda 'recycle' sehingga bisa digunakan kembali, atau pilih yang
botol dengan tanda 'food grade'.
Seringlah bertukar pendapat
dengan ibu yang lain mengenai pengalamannya dalam menggunakan botol susu
pada bayi. Untuk bayi yang sudah agak besar pilihlah ujung botol dengan
lubang yang lebih besar dibandingkan dengan yang sebelumnya.
Setelah
bayi meminum susu sebaiknya didirikan di bahu sang ibu sampai bayi
tersebut bersendawa sehingga susu yang sudah diminum tidak keluar lagi.
Kemudian meminumkan bayi dengan air putih untuk membilas rasa manis yang
masih tersisa di tenggorokan sehingga bayi tidak akan batuk.
Selain
memilih botol susu yang tepat sebaiknya para ibu juga membaca kode
berupa huruf atau simbol di bawah kode botol seperti simbol segitiga
yang menentukan jenis bahan plastiknya. Berikut beberapa kode yang
dikutip dari Reuters.
1. PET/PET atau Polyethylene Terephthalate
Bahan
ini dipakai untuk botol plastik transparan seperti kemasan untuk air
mieneral. Botol ini aman digunakan untuk sekali pakai dan jangan
memasukkan air panas atau hangat.
2. HDPE atau High Density Polyethylene
Bahan
ini biasa dipakai untuk botol susu berwarna putih susu. Seperti PET
bahan ini hanya direkomendasikan untuk pemakaian sekali.
3. PVC atau Polyvinyl Chloride
Bahan
plastik ini sangat sulit didaur ulang dan biasanya digunakan juga untuk
botol dan pembungkus plastik (cling wrap). PVC berbahaya untuk ginjal
dan hati.
4. LDPE atau Low Density Polyethylene
Bahan ini dapat didaur ulang dan cocok untuk tempat makanan atau botol yang lentur. Bahan ini baik untuk tempat makanan.
5. PP atau Polypropylene
Bahan ini adalah paling aman jika Anda membeli barang berbahan plastik seperti untuk botol bayi atau tempat makanan.
6. PS atau Polystyrene
Bahan
ini biasa dipakai untuk tempat minuman sekali pakai atau kotak makan
styrofoam. Bahan styrene berbahaya untuk otak dan sistem saraf. Beberapa
negara sudah melarang pemakaian bahan ini.
7. Others
Jika
simbolnya tertulis others itu artinya bahan plastiknya bisa berasal dari
Acrylonitrile Butadiene Styrene Acrylic, Polycarbonate, Polylactic
Acid, Nylon atau Fiberglass. Sebaiknya hindari yang tertulis
Polycarbonate karena mengandung BPA.
http://artikellama.blogspot.com/2010/05/tips-sehat-memilih-botol-susu.html
good info.. Merek terkenal juga bukan jaminan bund, saya dan beberapa teman punya pengalaman menggunakan merk Pig*on. Setiap saya memberikan botol susu merk tersebut pada anak saya, selalu susunya gak dihabisin. Saya heran karena cuma botol merk tersebut yang demikian, kalau saya berikan merk lain susunya gak tersisa. Setelah saya periksa dan bandingkan dengan merk lain ternyata puting dot merk tersebut keras dan lubangnya juga sangat kecil, sehingga anak saya susah untuk menghisapnya.
BalasHapus